Dermatitis numularis adalah dermatitis yang bentuknya menyerupai mata uang (coin) atau agak lonjong yang biasnya menyerang daerah tangan dan kaki.
Dermatitis numularis pada orang dewasa lebih sering dan insidensi nya lebih tinggi pada pria bila di bandingkan dengan wanita. Usia yang paling sering terkena adalah antara 55 dan 65 tahun, pada wanita usia puncak antara 15 sampai 25 tahun.
Penyakit ini jarang di temukan pada anak-anak dan apa bila ditemukan biasanya pada usia sebelum satu tahun. Umumnya kejadian penyakit ini meningkat seiring bertambah nya usia.
Etiologi dari Dermatitis numularis
Penyebab pastinya sampai saat ini belum di ketahui. Dari berbagai sumbur refrensi buku pada dermatitis numulari banyak faktor yang ikut berperan pada timbulnya penyakit ini. Faktor-faktor tersebut antara lain :
- Infeksi dari satfilokokus dan mikrokokus
- Dermatitis kontak
- Trauma fisis dan kimiawi
- Kulit yang kering
- Stres dan emosional
- Sering meminum alkohol
- Lingkungan dengan kelembapan yang rendah.
Gambaran klinis dermatitis numularis
Gejala klinis pada penyakit ini pada umumnya adalah :
- Penderita biasanya mengeluhkan gatal yang hebat yang di sertai nyeri
- Ruam kemerahan di kulit yang berbentuk lingkaran atau lonjong
- Adanya papel-papel dan vesikel yang membentuk karekteristik uang logam
- Jumlah lesi dapat hanya satu atau banyak dan tersebar
- Gejala biasanya cenderung hilang timbul
- Lesi dapat timbul di tempat yang terjadi trauma.
Lokasi terjadinya dermatitis numlaris yang paling sering adalah di daerah punggung kaki, punggung tangan. lengan, bokong dan paha.
Untuk mendiagnosis penyakit dermatitis numularis biasanya di lakukan pemeriksaan kultur dan uji sekret (untuk melihat mikroorganisme penyebab).
Penatalaksanaan
Pengobatan dermatitis numularis tahap awal harus mencari penyebab atau faktor yang memprovokasi timbulnya penyakit. Untuk pengobatanya sendiri biasanya dokter akan memberikan obat-obatan berdasarkan gejalanya seperti:
- Antihistamin sebagai sedatif untuk mengurangi rasa gatal
- Kortikosteroid sistemik maupun topikal
- Antibiotik seperti eritromisin, tetrasiklin, 20-40 mg/kg/BB selama 7-14 hari
- Bila sangat berat dapat di obati dengan suntikan kortikosteroid intralesi seperti triamsolon asetonida 2mg/ml (0,1 ml/suntikan).
Prognosis
Dari suatu pengamatan sejumlah penderita yang di ikuti selama bebagai interval sampai dua tahun, di dapati bahwa 22% sembuh, 25% pernah sembuh untuk beberapa minggu sampai tahun, 53% tidak pernah terbebas dari lesi kecuali masih dalam pengobatan.
0 komentar:
Post a Comment